Sabtu, 02 November 2013

TUGAS 3

Contoh tulisan ilmiah populer, dengan topik peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini.


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga DKI Jakarta menilai kinerja Joko Widodoselama setahun ini lebih baik dari Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Hal itu terlihat dari survei Indo Barometer (IB). Pengumpulan data survei IB dilakukan sejak 4-10 Oktober 2013. Metode yang dipakai adalah multistage random sampling. Dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
            Responden diambil dari enam wilayah di DKI Jakarta. Dari Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 2,5 persen. Lalu Jakarta Selatan sejumlah 20 persen. Jakarta Timur 27,5 persen. Jakarta Pusat 10 persen. Jakarta Barat 22,5 persen. Jakarta Utara 17,5 persen.Dalam survei itu, untuk penanganan masalah sampah, warga menilai kinerja Jokowi 68,5 persen. Sedangkan Sutiyoso empat persen dan Fauzi Bowo lima persen.
            Kemudian untuk pelayanan kantor Pemda bagi masyarakat, masyarakat menilai kinerja Jokowi 89,8 persen. Sedangkan Fauzi Bowo 2,3 persen dan Sutiyoso hanya dua persen.Begitu pula untuk pendidikan murah bagi warga miskin, warga setuju Jokowi lebih baik sebanyak 86,5 persen. Foke 6,5 persen dan sutiyoso satu persen. Bahkan untuk penanganan masalah banjir saja, warga menilai Jokowi lebih baik sebanyak 76,8 persen. Sedangkan Sutiyoso sebanyak 0,8 persen dan Fausi Bowo 2,5 persen. Demikian pula untuk masalah transportasi, Jokowi dianggap lebih baik sebanyak 51,2 persen. Sutiyoso 8,5 persen dan Fauzi Bowo 10,3 persen.
(sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/10/17/dibanding-fauzi-bowo-dan-sutiyoso-kinerja-jokowi-lebih-baik )
Analisis:
            Menurut pendapat saya, karya tulis diatas merupakan karya tulis yang terjadi di masyarakat baru-baru ini. Jakarta sedang heboh dengan Gubernur DKI Jakarta, yaitu Joko Widodo (Jokowi). Banyak karya tulis yang membahas tentang pemimpin Kota Jakarta tersebut, mulai dari membahas tentang kinerjanya, prestasinya, serta dalam karya tulis diatas dapat dilihat bahwa Jokowi juga dibandingkan dengan Gubernur Kota Jakarta terdahulu, yaitu Fauzi Bowo (Foke). Jadi, topik tentang Jokowi disukai oleh masyarakat.
            Topik tentang Jokowi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga penulis karya ilmiah membuat banyak karya tulis dengan topik tentang Jokowi. Saya berpendapat, kalau kinerja Bapak Jokowi memang sangat baik dibandingkan dengan kinerja pemimpin terdahulu. Jokowi merupakan sosok pemimpin yang menurut saya adalah pemimpin yang tidak muluk-muluk. Mengerjakan tugas dari yang paling dasar hingga yang paling atas. Jokowi mementingkan kepentingan bersama, yaitu masyarakat Kota Jakarta, dengan menanggulangi beberapa masalah kecil yang mengganggu aktivitas masyarakat Kota Jakarta. Misalnya saja. Baru-baru Jokowi menertibkan Pasar Tanah Abang, juga membangun jembatan layang (Fly Over) yang tentunya untuk mengurangi kemacetan. Jokowi juga peduli akan pemukiman kumuh masyarakat. Jokowi menggunakan dana APBN untuk membangun Kampung Deret, yaitu dengan memperbaiki pemukiman kumuh, sehingga masyarakat yang berada dipemukiman tersebut tetap bersih. Jokowi hanya memulai dari pekerjaan-pekerjaan kecil sebagai Gubernur, dan nyatanya saat ini beliau dipercayakan untuk hal yang besar, yaitu menjadi kandidat Capres 2014. Mayoritas penduduk Indonesia mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden periode selanjutnya. bagi saya, pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang menyatu dengan masyarakatnya, melihat secara langsung kondisi masyarakat dan kota yang dipimpinnya. Pemikirannya terbuka dan anti korupsi. Dan dari karya tulis diatas, dapat dilihat bahwa kinerja Jokowi jauh lebih baik dari Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Jokowi dapat menangani masalah kecil sampai masalah besar di Kota Jakarta dan menurut saya, Jokowi adalah pemimpin yang tidak memandang bulu atau berpihak pada beberapa kalangan.

Contoh Penulisan Ilmiah Populer

Menurut saya penulisan ilmuiah yang sangat populer saat ini adalah tentang aplikasi android.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak "njelimet" dan bersifat hiburan. Termasuklah di dalamnya gosip. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya, bahasa yang digunakan di majalah GetFresh!). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa diharapkan menjelaskan "mengapa" atau "bagaimana" suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soeseno 1982: 2). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku.

Meski demikian, ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut dikenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soeseno 1982: 1; Eneste 2005: 171). Model inilah yang digunakan dalam publikasi Yayasan Lembaga SABDA pada umumnya.


KATA
Kata dengan sendirinya mempunyai arti:

  • Sebuah bunyi dan perpaduan bunyi yang keluar dari mulut seseorang (ucapan). Misalnya: "sepatah kata"
  • Sebuah paduan/serangkaian huruf yang membentuk sebuah makna dalam suatu bahasa tertentu.

Bila dipadukan, sering terdengar ungkapan-ungkapan seperti:
Kata mutiara, kata pengantar, kata sandi, kata kunci, tutur kata, kata kerja, kata benda, kata sifat, kata hubung, dan lain sebagainya.

FRASE
Frase atau frasa, dari bahasa Latin, phrase adalah sebuah istilah linguistik, bisa berarti:
  1. kalimat
  2. kata majemuk yang bisa dianggap satu kata. Misalkan rumah putih beberapa jenis frasa:
  3. adverbial
  4. adjektival
  5. apositif
  6. ekosentris
  7. endosentris
  8. nominal
  9. parataktis
  10. preposisional
  11. verbal
KLAUSA
Klausa adalah sekelompok kata yang terdiri atas subyek (seringkali hanya satu kata benda saja) dan predikat (kadang-kadang hanya satu kata kerja saja).

Contoh:
Anjing berlari
Subject: Anjing
Predikat: berlari

KALIMAT
Kalimat, dari bahasa Arab, adalah satuan lingusitik yang terkecil yang bisa berdiri sendiri. Dalam bahasa Latin disebut sintaks atau sintaksis.
Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa. atau arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.

WACANA
Wacana : (Sans)
1. ucapan, tutur;
2. kesatuan tutur;
3. kesatuan bahasa yang lengkap.

PARAGRAF
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Macam-macam paragraf:
  • Paragraf induktif: Paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
  • Generalisas: Penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan berdasarkan data yang sesuai dengan fakta. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili
  • Analogi: Penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
  • Paragraf hubungan sebab akibat: Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
  • Paragraf hubungan akibat sebab: Paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
  • Dalam paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.

FONEM
Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.
Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.

MORFEM
Morfem adalah satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih memiliki arti dan tidak bisa dibagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi.

Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafazkan sebagai [propinsi], [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja.

Perbedaan antara Penulisan ilmiah dengan Penulisan ilmiah populer
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum.

Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
  1. Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan
  2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
  3. Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
  4. Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan

Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
  1. Bahan : Menyajikan fakta objektif
  2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
  3. Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
  4. Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
Kalau kita rumuskan, pengertian karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
Mengingat sasaran baca karya ilmiah populer adalah masyarakat umum, hampir tidak ada bentuk penyusunan karya ilmiah populer ini yang baku. Kebiasaan yang dimilikinya selalu dimanfaatkan para penulis untuk membentuk teknis penulisan sendiri – sendiri.

Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid. Dengan demikian, kita dapat berlatih dengan mengenali sarana baca yang potensial menjadi tempat yang dituangkannya karya ilmiah populer. Contoh karya ilmiah popular yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.

Dalam menganalisis karya ilmiah mahasiswa, ada dua hal yang dapat dijadikan patokan baik tidaknya sebuah karya ilmiah, yakni : fakta dan penalaran. Fakta yang berterima adalah fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan penalaran yang berterima adalah penalaran yang logis.


sumber: http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/01/penulisan-karya-tulis-ilmiah.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar